Selasa, 28 Oktober 2014

Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya



BAB 1
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Masyarakat Indonesia sejak dulu sudah dikenal sangat heterogen dalam berbagai aspek, seperti adanya keberagaman suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat dan sebagainya. Di lain pihak, perkembangan dunia yang sangat pesat saat ini dengan mobilitas dan dinamika yang sangat tinggi, telah menyebabkan dunia menuju ke arah “desa dunia” (global village) yang hampir tidak memiliki batas-batas lagi sebagai akibat dari perkembangan teknologi modern. Oleh karenanya masyarakat harus sudah siap menghadapi situasi-situasi baru dalam konteks keberagaman kebudayaan atau apapun namanya. Interaksi dan komunikasi harus pula berjalan satu dengan yang lainnya. Dalam berkomunikasi dengan konteks keberagaman kebudayaan kerap kali menemui masalah atau hambatan-hambatan yang tidak diharapkan sebelumnya. Misalnya saja dalam penggunaan bahasa, lambang-lambang, nilai atau norma-norma masyarakat dan lain sebagainya. Pada hal syarat untuk terjalinnya hubungan itu tentu saja harus ada saling pengertian dan pertukaran informasi atau makna antara satu dengan lainnya. Dari itu mempelajari komunikasi dan budaya merupakan satu hal yang tidak dapat dipisahkan.
Dewasa ini, Sering terjadi problem di kalangan mahasiswa yang berbeda budaya karena perbedaan nilai budaya, perbedaan pemahaman makna dan lain-lainnya. Hal ini tentu sangat meresahkan mengingat Indonesia yang terdiri dari beragam budaya, tapi antara satu kebudayaan dengan kebudayan lain masih sering terjadi perselisihan karena tidak efektifnya komunikasi budaya dan interaksi sosial.
            Dalam makalah ini kita akan menganalisis keefektifan komunikasi lintas budaya dipengaruhi bagaimana proses interaksi sosial yang terjadi antar mahasiswa berbeda budaya itu terjadi. Untuk itu kita akan menganalisis bagaimana komunikasi interaksi sosial yang mereka lakukan, kemudian kita akan menganalisis berbagai kemungkinan yang menyebabkan sering terjadi konflik antar mahasiswa yang berbeda budaya yang sangat perlu segera kita selesaikan, dan terakhir kita akan mengkaji berbagai cara untuk menyelesaikan problem mahasiswa yang disebabkan keragaman budaya antar mahasiswa agar pengaruh konflik tidak meluas.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan
1.      Apa pengertian lintas budaya?
2.      Bagaimana hubungan komunikasi lintas budaya dan interaksi sosial antara mahasiswa yang berbeda budaya?
3.      Bagaimana cara mengatasi konflik karena perbedaan budaya tersebut?

C.     Tujuan
Dari rumusan masalah diatas memiliki tujuan sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pengertian lintas budaya.
2.      Untuk mengetahui hubungan komunikasi lintas budaya dan interaksi sosial antara mahasiswa yang berbeda budaya.
3.      Untuk mengetahui cara mengatasi konflik karena perbedaan budaya tersebut.
















BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Lintas Budaya
Triandis, Malpass, dan Davidson (1972) : psikologi lintas budaya mencakup kajian suatu pokok persoalan yang bersumber dari dua budaya atau lebih, dengan menggunakan metode pengukuran yang ekuivalen, untuk menentukan batas-batas yang dapat menjadi pijakan teori psikologi umum dan jenis modifikasi teori yang diperlukan agar menjadi universal.
 Dapat diartikan bahwa psikologi lintas budaya ialah kajian empirik mengenai anggota di berbagai kelompok budaya yang telah memiliki perbedaan pengalaman baik individu maupun kelompok, yang dapat membawa ke arah perbedaan perilaku yang dapat diramalkan dan signifikan.(Terista Mia Armita 12141310)

B.     Hubungan komunikasi lintas budaya dan interaksi sosial antara mahasiswa yang berbeda budaya
Istilah “intercultural communication” dalam bahasa Indonesia dipadankan komunikasi antar budaya atau komunikasi lintas budaya. Menurut Rogers dan Steinfatt (1999), kemampuan berkomunikasi antar budaya merupakan kemampuan seseorang untuk bertukar informasi secara efektif dan tepat dengan orang yang berlatar belakang budaya berbeda.
Memiliki kemampuan berkomunikasi didalam lintas budaya sangat penting. Karena komunikasi itu dijadikan sebagai alat untuk berinteraksi dengan beraneka ragam suku di Indonesia. Didalam berinteraksi kita sering menjumpai perbedaan dari segi bahasa, gaya bicara, dan penyampaian kata.sehingga jika kita memahami budaya lain kita akan lebih mudah dalam berinteraksi dengan budaya lain.(Febriani Ika S 12141298)
Sebagai mahluk social tentu kita tidak bisa hidup sendiri karena bagaimanapun kita akan membutuhkan bantuan orang lain. Dalam kondisi seperti ini dimana kita akan berinteraksi dengan orang lain bisa karena keperluan yang sama atau hanya untuk memperoleh sedikit informasi, kita akan berinteraksi dengan cara berbicara dengan orang lain. Saat kita berinteraksi dengan orang lain kita akan menganalisis dengan sendirinya bagaimana cara lawan bicara kita berinteraksi dan mungkin saja cara mereka berinteraksi dan mengeluarkan pendapat berbeda dengan yang selama ini kita ketahui  karena faktor budaya yang kita anut berbeda dengan budaya lawan bicara kita. Perbedaan ini dapat memicu terjadinya konflik jika tidak disertai dengan interaksi dan komunikasi yang efektif dan diikuti dengan rasa menghargai budaya orang lain.
            Ketidakefektifan komunikasi seperti kesalahan pengucapan kata saja bisa memiliki makna yang berbeda pada suatu budaya. Bisa saja suatu kata yang biasa dipakai di suatu budaya dianggap menjadi kata yang tabu di budaya lain.
            Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain. Banyaknya keanekaragaman dalam berkomunikasi dapat memicu adanya kesalahfahaman. Karena di dalam suatu budaya satu dengan yang lainya terkadang berbeda. Setiap budaya memiliki bahasa dan makna yang berbeda beda pula. (Dessinta Arli N. J 12141303)
Contoh kasus adalah Mahasiswi di suatu Perguruan Tinggi, dalam kasus ini banyaknya Mahasiswa IKIP PGRI MADIUN berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan ada yang berasal dari negeri tetangga. Seseorang yang hidup dan tinggal dalam suatu komunitas pasti akan melakukan interaksi dengan orang lain. Ketika seorang mahasiswi yang berasal dari Nusa Tenggara Timur dengan perawakan kerasnya bertemu dengan mahasiswi dari Jawa yang dikenal sebagai pribadi cukup halus. Ketika terjadi suatu masalah diantara kedua belah pihak, dengan menganut adat dan budaya mereka yang berbeda. Maka diharapakan bagi diri kita masing-masing dapat menciptakan rasa menerima, menghargai, serta menghormati setiap perbedaan yang ada pada diri kita dan orang orang sekitar, khususnya perbedaan budaya agar tercipta lingkungan yang harmonis, aman, tentram.
Komunikasi lintas budaya menjelaskan derajat perbedaan antar individu berasal dari faktor keanggotaan kelompok budaya, seperti kepercayaan, norma dan cara berinteraksi. Komunikasi lintas budaya menciptakan nilai untuk menentukan mana yang tepat dan mana yang dapat diterima oleh mahasiswa dari budaya lain. Komunikasi lintas budaya membuat manusia dapat berkomunikasi dengan baik dan pada akhirnya, Komunikasi lintas budaya dapat mempererat manusia dengan manusia lain dan memberikan keunikan pada diri manusia dan masyarakat jika dilakukan dengan efektif. Dengan saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, saling memahami dan melengkapi sehingga terciptakan perdamaian dan harmonisasi kehidupan melalui lintas budaya.
Lintas budaya dapat dipelajari melalui pendidikan dalam keluarga, sosialisasi nilai-nilai dalam masyarakat baik melalui pergaulan sosial maupun media, dan melalui pembelajaran multikultur, yaitu pembelajaran yang dapat menfasilitasi peserta dalam memahami materi pembelajaran tanpa adanya kendala perbedaan latar belakang cultural (Bryant dalam Mendatu, 1996).
 Lintas budaya bisa dipelajari dimanapun kita berada. Tidak hanya didalam dunia pendidikan saja tetapi kita juga dapat mempelajarinya saat kita bersosialisasi pada antar sesama, bukan hanya itu saja, kita juga dapat mempelajari lintas budaya dari teknologi yang ada. Dari internet misalnya. Ada pula yang melalui pembelajaran multikultural yaitu proses pembelajaran yang dapat membimbing, mengarahkan dan membentuk karakteristik siswa agar memiliki karakteristik terbiasa hidup ditengah tengah perbedaan baik dari segi ideologis maupun perbedaan sosial. (Karunia Puspa Septina Sari 12 141 311)
Bila setiap individu memahami prinsip prinsip yang terdapat dalam komunikasi litas budaya, maka akan tercipta rasa di dalam diri kita untuk menerima dan menghargai setiap perbedaan yang ada, sehingga dapat tercipta kedamaian dalam kehidupan perbedaan. Dalam keanekaragaman budaya terjadi perbedaan karakter, nilai hidup, dll, sehingga mengelola perbedaan merupakan hal penting dalam berhubungan dengan orang lain. Mengelola perbedaan berarti memungkinkan semua orang untuk benteraksi dengan baik.
Komunikasi lintas budaya merupakan modal untuk memahami orang lain, mampu menempatkan diri dalam posisi budaya orang lain dengan tetap menjaga jatidiri budaya sendiri ( adaptasi, toleransi, harmoni dan sinergi budaya) .Seperti yang telah kita bahas dalam bab sebelumnya, komunikasi lintas budaya mengambil andil yang besar dalam penyebab terjadinya konflik di kalangan mahasiswa. Kurangnya minat individu untuk mempelajari dan memahami komunikasi lintas budaya akan berpengaruh besar atas munculnya sikap saling menghargai budaya orang lain sehingga tidak ada suatu hal yang bisa menjadi penyebab konflik antar mahasiswa. Ketidakefektifan komunikasi lintas budaya yang dilakukan juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya konflik yang terjadi dikalangan mahasiswa. Adanya perbedaan makna kata dan juga perbedaan nilai-nilai budaya yang menganggap tabu suatu kata juga dapat memicu terjadinya konflik yang disebabkan perbedaan budaya. Dalam kehidupan umum di luar kehidupan mahasiswa, di beberapa daerah di Indonesia juga terjadi konflik serupa yaitu konflik perbedaan budaya dari suku pendatang dengan suku yang terlebih dahulu bermukim di situ. Banyak pendapat perbedaan budaya ini menjadi tameng sekelompok tertentu sebagai faktor untuk berkonflik demi mendapatkan sumberdaya yang ada di sekitar tempat konflik terjadi.
Perbedaan budaya juga dapat menimbulkan persaingan dengan budaya lainnya, alasannya yaitu menunjukan bahwa budaya daerah mereka berasal adalah yang terbaik. Tentu saja hal ini sebenarnya baik karena mereka bangga akan budaya daerah mereka tetapi jelas hal ini harus diluruskan mengingat Indonesia terdiri dari banyak budaya. Perbedaan budaya juga memiliki dampak positif yaitu untuk mendorong manusia untuk meningkatkan kemampuan individunya agar mampu bersaing dengan orang lain. Selain itu , hal ini dapat menjadi ajang untuk saling mengenalkan setiap budaya dan cara berinteraksi suatu budaya kepada masyarakat luas, sehingga kita semua menjadi sadar bahwa di Indonesia kaya akan budaya yang masing-masing sangat unik dan berbeda sehingga akan tercipta rasa bangga dalam diri kita bahwa kita dilahirkan di Indonesia yang kaya akan segala hal.
Setiap budaya memberi identitas kepada sekelompok orang tertentu sehingga jika kita ingin lebih mudah memahami perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam  masing-masing budaya paling tidak harus mampu mengidentifikasi identitas dari masing-masing budaya.
            Didalam suatu budaya terdapat identitasnya masing-masing oleh karena itu apabila suatu kelompok budaya lain ingin masuk kedalam kelompok budaya lainnya maka harus mengetahui dan memahami lebih dahulu identitas budaya tersebut sehingga kita lebih mudah berinteraksi dengan kelompok budaya lainnya. Contoh identitasnya antara lain: bahasa, penampilan,  kebiasaan makan, nilai/norma dan sikap. (Novia Sundari 12141293)

C.     Cara Mengatasi Konflik Karena Adanya Perbedaan Budaya
Konflik antar mahasiswa yang disebabkan oleh perbedaan budaya tidak boleh dibiarkan terus berlanjut karena dapat menjadi masalah besar. Konflik ini harus segera diselesaikan dan diminimalisir peluang dapat terjadi kembali di masa depan. Beberapa solusi agar konflik dapat dihindari :
a)      Diadakan kegiatan ekpo budaya daerah
Kegiatan semacam acara pergelaran seni budaya daerah sangat perlu dilakukan karena kegiatan ini dapat mengenalkan suatu budaya daerah pada masyarakat , dalam hal ini mahasiswa tentang budaya lain yang diharapkan akan tercipta rasa saling menghargai dan menghormati sesama mahasiswa yang berbeda budaya.
b)      Kegiatan keakraban yang melibatkan sekelompok mahasiswa daerah
Diadakan kegiatan keakraban seperti olahraga pertandingan sepak bola antar daerah di dalam kampus untuk saling berbaur dan menjunjung rasa sportifitas dan persahabatan diantara mereka.

c)      Tidak adanya pembatasan kreativitas
Tidak kelompok atau oknum yang membatasi kreativitas suatu komunitas  budaya   sehingga saling tercipta rasa menghargai dan menghormati, asalkan kereativitas yang dilakukan tidak menganggu hak hak kelompok budaya lain.

d)      Menciptakan rasa aman di lingkungan
Lingkungan yang aman untuk mahasiswa yang berbeda budaya akan memacu untuk saling mengenal budaya lain sehingga akan timbul rasa menghargai














BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Perbedaan kebudayaan dan gaya-gaya komunikasi berpotensi untuk menimbulkan masalah-masalah dalam berinteraksi pada individu yang berbeda budaya. Tetapi tidak saja perbedaan, melainkan juga lebih penting lagi adalah kesulitan untuk mengakui perbedaan yang menyebabkan masalah serius dan mengancam kelancaran komunikasi lintas budaya.Selain itu, ketidak efektifan komunikasi lintas budaya juga menjadi factor pemicu masalah sehingga dapat mengakibatkan konflik. Maka kesadaran akan variasi kebudayaan, ditambah dengan kemauan untuk menghargai variasi tersebut akan sangat mendorong hubungan antar kebudayaan. Melalui pengalaman-pengalaman lintas budaya, kita menjadi lebih terbuka dan toleran dalam menghadapi keganjilan-keganjilan budaya. Pemahaman budaya dapat mengurangi dampak gegar budaya (culture shock) dan meningkatkan pengalaman-pengalaman antar budaya. Untuk memahami perbedaan-perbedaan budaya lebih efektif, penulis berpendapat bahwa langkah pertama dalam proses ini adalah meningkatkan kesadaran budaya seseorang secara umum. Orang harus memahami konsep budaya dan ciri-cirinya sebelum ia memperoleh manfaat yang sebaik-baiknya. Disamping itu, dengan memahami bahasa verbal maupun non verbal dari pihak-pihak yang berkomunikasi akan memudahkan berlangsungnya proses komunikasi dan dalam pencapaian makna di antara keduanya. Dan bila makna tercapai, diharapkan pemicu konflik dapat diminimalisir bahkan dihilangkan.









MEDIA PEMBELAJARAN
Langkah-langkah permainan Lempar Bola
1.      Siswa dibagi menjadi 6 kelompok
2.      Masing-masing kelompok memilih 1 orang untuk mewakili kelompok maju kedepan
3.      Setelah semua perwakilan kelompok berada di depan kelas, siswa diberi bola untuk diberikan kepada perwakilan kelompok lain dengan diiringi musik.
4.      Pada saat musik berhenti, siswa yang mendapatkan bola diberi pertanyaan, kemudian pertanyaan tersebut di diskusikan kepada kelompoknya sendiri
5.      Selanjutnya musik di putar kembali hingga semua perwakilan kelompok mendapatkan pertanyaan yang harus di diskusikan dengan kelompoknya masing-masing
6.      Setelah masing-masing kelompok selesai menjawab pertanyaan di kertas yang telah diberikan kemudian guru mengecek jawaban apakah sudah sesuai dengan materi yang diberikan
7.      Kelompok yang menjawab pertanyaan benar, tepat, dan paling banyak akan mendapatkan point 10
8.      Kelompok yang mendapatkan point terbanyak mendapatkan reward
















DAFTAR PUSTAKA

            Rifai, HM. 2013. Pendidikan Lintas Budaya. Madiun : IKIP PGRI MADIUN

http://freakyvampire.blogspot.com/2012/01/pengertian-lintas-budaya.html. Di Unduh Hari Minggu, 7 oktober 2014. Pukul 13.00 Wib.
Hartono,Yudi.2012.pendidikan lintas budaya. Madiun : institut press IKIP PGRI Madiun

































Tidak ada komentar:

Posting Komentar